Menyongsong Generasi Emas Qur’ani
By Ustadz
Arham bin Ahmad Yasin, Lc.,MH
Khalid bin
Walid menangis karena merasa interaksi beliau dengan Al Qur’an berkurang karena
uzur beliau saat itu sebagai panglima perang.
Bagaimana dengan
kita??
#introspeksi
Tidakkah generasi
ini akan mulia melainkan dengan apa yang menjadikan generasi terdahulu mulia
(read: Al Qur’an)
Tinggi rendahnya
derajat suatu kaum di sisi Allah tergantung dengan interaksi kaum tersebut
dengan Al Qur’an.
Seperti apa
interaksi kita dengan Al Qur’an? Masihkah kita merasa asing dengannya?
#introspeksi
Orang yang
asing dengan AL Qur’an adalah musuh Rasulullah SAW. tidak akan mendapat syafaat
di Yaumil Akhir kelak.
#introspeksi
Bentuk-bentuk
interaksi kita dengan Al Qur’an:
1. Tilawah setelah
kita mengimani Al Qur’an. Baca dengan baik dan benar, tidak asal baca.
#introspeksi
#introspeksi
2. Tadabbur,
memahami makna ayat2 Al Qur’an . butuh kesungguhan dalam belajar.
#introspeksi
3. Menerapkan,
mengamalkan dengan hidayah Allah. Hidayah tidak bisa hanya menunggu. Carilah!
#introspeksi
4. Tabligh:
mendakwahkan, mengajarkan.
‘Khairukum
man ta’allamal qur’ana fa’allamahu’ : “sebaik-baik kalian adalah yang belajar
Al Qur’an dan yang mengajarkannya.”
#introspeksi
5. Tahfidz,
menghafalkan.
Hafal keseluruhan:
fardhu kifayah.
Hafal sebagian:
fardhu ‘ain.
#introspeksi
Mengapa terkadang
kita lalai?
Karena kita
kurang menyadari bahwa Al Qur’an adalah kebutuhan mendesak yang harus
terpenuhi.
“percuma
bacaan bagus kalau tidak diamalkan” >> biasanya ini adalah perkataan dari
lisan yang tidak mampu menbaca Al Qur’an dengan baik dan benar.
Hati-hati
dalam memvonis diri sendiri dan orang lain.
#introspeksi
Semuanya butuh
proses – kesungguhan – pengorbanan – dan kesabaran
Ketika muncul
alasan untuk tidak ikut proses belajar, “saya tidak bisa ikut belajar, karena
saya harua …”
Yang mengharuskan
siapa?
Yang mengharuskan
belajar Al Qur’an siapa?
#introspeksi
Upaya minimal
mustahil akan mendapat hasil maksimal
Selamat belajar
Al Qur’an ^^