Mari perdalam ilmu dengan membaca......
NEW QUANTUM TARBIYAH
Kader itu : menjadi satu pintu bagi
berjuta ilmu, satu jiwa berjuta hikmah, satu pribadi penuh inspirasi, sosok
murobbi happy full prestasi, dahsyat full manfaat. Tak ada perintah untuk
meminta tambahan kecuali untuk meminta tambahan ilmu. Kita bisa belajar untuk
melakukan revolusi besar. Syahadat telah mengubahnya, merevolusi kehidupan
preman menjadi pahlawan, dari penjahat menjadi ahlul jihad, dari pembuat onar
menjadi pendekar.
Kita bisa belajar dau Umar bin
Khaththab r.a. yang merupakan salah satu sahabat Rasulullah yang semenjak masuk
Islam membawa banyak perubahan bagi kaum Muslim. Sejak itu, kaum Muslim yang
baru sedikit berani shalat dan thawaf secara terang-terangan. Dari kesungguhan
Umar r.a. ini beliau mendapat hadiah khusus dari Allah yaitu mendapat bidadari
pemalu yang khusus diperuntukkan bagi beliau. Selain Umar r.a. ada beberapa
sahabat Rasul yang mendapat hadiah khusus dari Allah seperti Bilal bin Rabbah,
Hanzallah, dan Ummu Sulaim.
Mukah mendapat parcel khusus dari
Allah?
Berpikir cepat, dan lakukan. Jika kau mengajak satu orang untuk meraih
hidayah Allah, hal itu lebih baik daripada dunia seisinya. Tarbiyah bicara,
semakin banyak orang yang kau kenal, semakin banyak relasi, perbanyak berbagi.
Janji adalah energi. Kekuatannya
dahsyat merasuk ke dalam hati. Ia mengikat untuk diikuti dan dipatuhi. Apabila
seseorang manghayati suatu janji, maka akan dapat mengubah dirinya,
meningkatkan kepercayaan diri dan mengantarkan kepada kesyahidan di jalan
Allah. Akan tetapi, janji juga memiliki konsekuensi, jika seseorang melanggar
janji maka akan menyiksa dirinya dan orang yang memilii janji dengannya. Janji
akan mengarahkan orientasi dan fokus pada potensi.
Dalam perjalanan dakwah, banyak kader
yang mengalami kebosanan, jenuh, sumpek, merasa terbebani, dan banyak beban
lain yang menghimpit jiwa. Mari, cek ulang kondisi kita. Hidup itu seperti
sekolah yang ada ujiannya agar bisa lulus, jangan sampai dilenakan dengan
kesibukan yang sia-sia. Awal dakwah memang berat, tetapi endingnya adalah
nikmat, karena halaqah adalah taman surga. Rasulullah
bersabda , “Apabila kamu melewati taman-taman surga, berlabuhlah disana.” Ada
sahabat bertanya, “Apakah taman-taman surga itu?” Rasulullah menjawab,
“Majelis-majelih Ilmu” (HR Thabrani)
Setiap orang akan dihukum oleh dosa
yang dilakukan. Cepat atau lambat hanya soal waktu. Lebih cepat lebih baik agar
segera sadar dan mengambil pelajaran dari kesalahannya.
Pengangguran adalah penyakit, dan
kesibukan adalah obatnya. Seperti air yang diam menghanyutkan. “Siapapun
orangnya, selama dia menganggur di rumahnya, dia tidak akan pernah terlepas
dari kemungkaran,” kata Imam al-Ghazali.
Mulailah dari yang sederhana.
Tersenyumlah. Kekuatan senyum dapat memotivasi, menginspirasi, dan tentunya
membahagiakan. Mulailah berfikir untuk memberi, berhenti menuntut dan meminta.
Berdakwah, menulis, training, menginspirasi, membentuk kader. Kuncinya ada pada
kemauan untuk melakukan. Jadikan masalah sebagai penggugah. Jadikan batas untuk
berfikir cerdas. Jadikan tujuan untuk membuka jalan pikiran. Jangan menangisi
masaah, tapi syukurilah, tersenyumlah, dan bebahagialah, sebab Allah tidak akan
membebanimu di luar kesanggupanmu. Breaking
the limit!
“Sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu mengubah apa yang
ada dalam diri mereka sendiri.” (QS
Ar-Ra’d : 11)
Belajar adalah kunci perubahan, keluar
dari kenyamanan. Belajar berarti tak mau kompromi dengan kemalasan, dan tak
bersekutu dengan penundaan amal yang harus dilakukan. Belajar berarti tidak
berselingkuh dengan rasa gengsi, kesombongan dan kepalsuan. Belajar berarti
menggunakan segala yang ada untuk meraih prestasi tidak korupsi waktu dan
memubazirkan potensi. Belajar berarti tidak berkolusi dengan ketakutan.
“Berangkatlah
kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadah kamu dengan
harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui.”
(QS At-Taubah : 41)
Tidak ada surga gratisan, melainkan
harus dengan usaha keras yang ikhlas demi meraih keridhaan Allah. Ubah paradigma
dengan tarbiyah. Tarbiyah bukan sekedar ngaji, tapi jalan perubahan. Tanpa
tarbiyah, harakah hanya menghasilkan pribadi yang memahami politik tapi jiwanya
keras dan tidak mengenal kelembutan (Muhammad Ahmad ar-Rasyid)
Orang yang menunggu momentum akan
rugi, orang yang memanfaatkan momentum akan sukses. Sedangkan orang yang
menciptakan momentum akan bahagia. Untuk mengukur kesiapan belajar ada lima
dimensi yang harus digali yaitu : openess
to new experiences, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticisme. Barangsiapa tidak
menyibukkan diri dalam kebaikan maka ia akan disibukan dalam keburukan. Ubahlah
paradigma, yakinlah apabila kita tidak melakukan kebaikan niscaya peluang itu
akan diisi keburukan. Apa yang kita pikirkan, itulah yang akan menjadi
kenyataan karena Allah mengikuti prasangka hamba-Nya.
Ada empat kunci ketenangan hidup
menurut Imam Hasan al-Basri :
Pertama,
aku tahu bahwa rezekiku tidak akan jatuh ke tangan orang lain, maka hatiku
tenang
Kedua,
aku tahu bahwa tugasku tidak akan dikerjakan orang lain, maka aku sibukkan
diriku dengannya
Ketiga,
aku tahu bahwa Allah selalu melihatku, maka aku malu jika aku menjatuhkan
diriku dalam lumpur dosa
Keempat,
aku tahu bahwa ajal itu pasti datang, maka aku selalu bersiap-siap menantinya.
Visi tarbiyah adalah mengislamkan
orang Islam dalam pemahaman yang utuh :
Membentuk
pribadi muslim yang utuh dan khas
Menjadi
da’i yang andal dan murobbi teladan
Menjadi
pribadi yang bersih, peduli, profesional, dan melayani
Menjadi
politisi bermoral yang siap menjadi pelopor perubahan.
Misi tarbiyah adalah perubahan. Bukan
sekedar ‘ngaji’ atau ‘thalabul ‘ilmi’ tapi lebih dari itu merupakan proyek
raksasa menghadirkan perubahan besar.
“Wahai
orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, maka Allah akan
menolong kamu dan mengokohkan kedudukanmu.” (QS Muhammad : 7) tegakkan agama Allah di hati, agar
tegak pula di bumi.
Dakwah adalah pilihan agar kita
dimasukkan ke dalam golongan kaum yang beriman dan diberi pertolongan Allah,
bukan golongan murtad yang digantikan. Dakwah akan terus berjalan dengan atau
tanpa kita. Kalau tidak bersamamu, dakwah aan bersama yang lain. Kalau tidak
bersama dakwah, engkau mau bersama siapa?
“Ada tiga hal yang apabila ketiganya
ada padamu, niscaya akan turun kebaikan dari langit dan pasti kamu akan
mendapat bagiannya.
1.
Pertama,
hendaklah amalanmu hanya untuk Allah SWT.
2.
Kedua,
sukailah doa yang menjadi milik orang lain seperti engkau menyukai untuk
dirimu.
3.
Jagalah
kehalalan makananmu semampumu.” (Abu Hudzaifah r.a.)
Mulailah dari keunikan pribadi, dari
diri sendiri, dari keterbatasan diri, berani berkomitmen dan berani berubah.
“Diantara balasan kebaikan itu adalah mengajak saudaranya, kebaikan yang lain.”
cek dulu motivasimu sebagai murobbi, bangkit, luruskan niat karena Allah SWT.
cek dulu motivasimu sebagai murobbi, bangkit, luruskan niat karena Allah SWT.
Menurut Dr. Drajat Tri Kartono, ada
empat faktor yang mempengaruhi seseorang dalam beragama atau beraktivitas yaitu
: Ketertarikan intelektual, Ketertarikan spiritual, Ketertarikan emosional, dan
Ketertarikan organisasi.
Dalam berdakwah harus selalu
bersemangat, semangat untuk bangkit, semangat untuk melejit, semangat untuk
merevolusi diri, semangat untuk memulai, semangat untuk membangun militansi,
semangat untuk membina diri, semangat janji dan transaksi, semangat
konsistensi, dan semangat pembelaan.
Trilogi tarbiyah dapat menjadi
sistematika yangmudah untuk diaplikasikan yaitu :
Tilawah,
membacakan ayat Allah (memberi informasi agar tahu)
Tazkiyah,
mensucikan jiwa (memotivasi agar mau)
Ta’lim,
mengajarkan al-Kitab dan sunnah (meningkatkan kapasitas diri agar mampu)
“Sesungguhnya di dunia ini ada
taman-taman surga, barangsiapa tidak dapat memasukinya di dunia ini dia tidak
akan dapat memasukinya di akhirat nanti.”(Ibnu Taimiyah)
Ciptakan suasana efektif dalam halaqah
untuk menghadirkan jannah dalam tarbiyah. Mulailah tarbiyah dengan manunaikan
5s (senyum, sapa, salam, santun, setia); jadi problem solver; the law of
attraction; insiratif; adil dan setia pada yang tidak hadir.
Anatomi majelis adalah dibuka dengan
iftitah, kemudian tilawah, kalimat halaqah, talaqqi, mutaba’ah, qadhaya;
ta’limat, evaluasi dan diakhiri dengan ikhtitam atau penutup.
Desainlah pertemuan pertama semenarik
mungkin dan optimalkan persiapanmu agar mutarabbi tertarik untuk datang pada
pertemuan berikutnya. Contoh konkret yang paling baik di seluruh muka bumi
adalah Rasulullah SAW.
Beberapa hal yang dilakukan Rasulullah
untuk menarik hati mutarabbi :
Berkata
benar dengan cara menarik
Mudah
dipahami dan bercitarasa tinggi
Ritmik,
tidak terlalu cepat
Humoris
dalam kebenaran
Service
excellent
Dengarkan
dengan baik
Mengetahui tapi tidak dilakukan sama
saja dengan tidak tahu. Ilmu yang tak diamalkan bagaikan pohon tak berbuah.
No comments:
Post a Comment